keriaan saya tak pernah berubah saban menangkap kembali suaranya di kuping saya. ya, saya selalu ceria menyambutnya. tak ada amarah. tak ada sebal. tak ada benci. tak ada kesal. tak ada amuk. yang ada: semu merah di pipi dan rasa-tak-ingin-berhenti-tersenyum. meski padanya, saya bilang saya tengah dihantui oleh musim merah jambu. “aku engga marah. ga […]
Comments Off »
Read the rest
“aku udah mendelete semuanya email anak-anak. jadi yang nyisa ya per hari ini …” kata edy can, kolega saya di pabrik kata-kata ini. sontak, saya dan beberapa kolega yang lain membelalak. “whattttttttt ed …???” ia menjelaskan dengan wajah datar. “iya, abisnya kan banyak banget, risih lihatnya. jadi aku delete aja. masuk ke trash …” saya […]
Comments Off »
Read the rest
perdebatan ini tak pernah usai. soal wartawan tangguh. wartawan prestisius. wartawan yang mampu mengendus isu panas yang tak bisa diendus oleh wartawan lain. ah, sesungguhnya saya tak ingin menyebutnya demikian. sebutan baru itu berarti selapis kasta baru, sekaligus kesenjangan baru. dan hari ini adalah hari pertama ‘selapis kasta’ ini beraksi. halaman baru. bos baru. aktivitas […]
Comments Off »
Read the rest
saya pernah berkirim pesan pendek pada si beb: see you someday. maksutnya: entah kapan. bisa besok, bisa tahun depan, bisa lima setengah tahun lagi … entah! gara-garanya sepele saja: ia mbikin janji palsu. dan saya juga tak pernah menghitung kapan bertemu dengannya lagi. pendeknya, ketemu syukur, engga juga engga masalah. tapi masa itu rupanya datang. […]
Comments Off »
Read the rest