saya pamit
Thursday 22 December 2005 - Filed under cerita bumijo + cerita pjka + plesiran
saya pamit.
saya sudah menge-pak tas ransel saya. tak banyak. tak besar. isinya hanya sekotak oleh-oleh untuk ayah. juga, beberapa kado natal untuk kerabat dekat dan teman-teman yang sudah menemani ayah di rumah selama saya tidak bersamanya. lainnya, setumpuk pekerjaan yang saya bawa pulang yang harus saya lempar ke meja redakutur saya sebelum lonceng itu berdentang.
saya pamit.
hanya sebentar. untuk beberapa malam saja saya menjauh. dari kemacetan. dari udara yang lembab. dari ajakan makan siang beberapa narasumber. dari matahari sore pukul setengah lima di starbucks. dari meja kerja yang tak beraturan. dari kamar yang terlalu kebanyakan barang. dari deadline. dari dentingan gelas wine. dari bad attitude-habbit beberapa teman.
saya pamit.
pasti melegakan. saya akan bertandang pada senja jogja. saya akan membaui jogja yang basah. saya harus menjemput malam. disana, sudah ada yang menunggu. ayah di rumah. ibu di rumah-nya yang lain. pohon natal yang teronggok di sudut ruang. kendaraan yang siap mengantar kemanapun saya pergi. perjumpaan dengan teman lama dan orang-orang asing di gereja.
saya pamit.
saya akan rindu dengan rumah maya ini. mungkin besok malam saya akan mengunjunginya. tetapi mungkin tidak. saya juga akan rindu dengan gelak yang pecah dari kalian. tapi hanya sebentar. tak lama. perjumpaan kembali itu pasti akan datang. kini saatnya saya membagi diri untuk ayah saya. untuk natal. untuk sebuah momen indah penutup tahun.
saya pamit.
2005-12-22 » Femi Adi