nangis bombay di bandara
Wednesday 10 March 2010 - Filed under cerita bumijo
sudah gede begini, tapi sesungguhnya saya masih cengeng.
apalagi, jika menghadapi perjumpaan-yang-entah-kapan-ketemu-lagi dengan esti, kakak saya. dah, di bandara isinya cuma speechless, guyon garing dan nangis. :p
dan perpisahaan adalah sesuatu yang engga enak. sumpah, engga enak.
saya masih ingat betul saat saya menjemputnya di bandara beberapa waktu lalu. saya memeluknya hangat, dan ketawa tidak ada habisnya. saya sungguh senang melihatnya di sini, di tempat yang sama dengan yang saya pijak. dan kini saya harus memeluknya kembali, menciumnya hangat, dan membisik pelan, “see you cik, …”
ah, perut rasanya mules. pertahanan juga jebol. butiran bening menitik pelan dari sudut mata. “sudah, engga usah nangis. tengah tahun, atau tahun depan, aku kan balik …” katanya, menghibur.
kami memang hanya berdua, dan hanya berdua. kerabat yang mengitari kami adalah energi lain yang memberikan warna dalam setiap pijakan kaki. tapi, kami sungguh hanya berdua, dan mendesain hidup ini hanya berdua, dan menggelindingkannya bersama.
hanya dia yang saya punya, dan hanya saya yang dia punya.
dan saya tetap menangis sekeluar bandara.
2010-03-10 » Femi Adi