Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

File: cerita cidodol residence

saya membungkus benang, jarum, gunting, kapur, meteran dan tali dari ‘toko konpeksi pare-pare’, tak jauh dari hunian saya. toko itu disesaki dengan gantungan benang, tali, spare part mesin jahit, dan masih banyak lagi. di lingkungan saya memang banyak konveksi, eh, konpeksi. toko itu juga acapkali saya lihat jamak disambangi orang-orang yang beli perkakas dalam jumlah […]

Tagged: » »

Comments Off  » Read the rest

2011-08-02 :: Femi Adi // cerita cidodol residence + kuliner
bukan ronde jogja

yang membenak di kepala saya tentang wedang ronde adalah semangkok kecil kuah jahe dengan kacang tanah panggang, cuilan roti tawar berbentuk bujur sangkar, cacahan kolang-kaling merah, buletan ronde yang terbuat dari tepung kanji-tepung ketan dan aroma pandan-jahe-serai yang meruyak dari mangkok mini itu. maka, saya langsung menghentikan si krasnaya saya tepat di depan gerobak yang […]

Tagged: » » »

Comments Off  » Read the rest

wuasyu. gojek kere tenanan. smalam saya menyeduh wedang uwuh untuk kami sruput berdua. wedang uwuh ini racikan dari jahe, gula batu, cengkeh, kapulaga, daun salam, dan secang. saya membungkusnya dari mirota batik jogja, beberapa waktu lalu. uwuh, dalam bahasa jawa artinya sampah. dari bahan yang dipotong/diserut tak beraturan, bungkusan teh uwuh ini memang menyerupai sampah. […]

Tagged: » » » »

Comments Off  » Read the rest

Keluarga saya begitu menyukai ‘sambel pecel cap kalkun untuk gado-gado. Merek ini begitu legendaries di keluarga saya. Kalau bukan kalkun, sepertinya racikan gado-gado tidak lagi mantap. Inilah yang terus membenak hingga saat ini; kalau masak gado-gado, bumbu pecelnya harus cap kalkun. Ibu membelinya di dalam pasar kranggan. Ada satu lapak yang sudah menjadi langganan ibu […]

Comments Off  » Read the rest