di meja di sudut cazbar kuningan, kami akhirnya membahak. ya, kami mentertawakan diri kami sendiri. paimun dan saya. sejak kuliah kami berteman, lalu saya ke jakarta untuk bekerja dan weekend di jogja untuk bertemu dengan teman-teman d jogja, hingga akhirnya dia juga memilih Jakarta untuk tempat melewatkan usia, nyatanya tak ada yang berubah dari kami: […]
Comments Off »
Read the rest
ini bukan yang pertama kalinya. parkiran di gandaria city tidak menyediakan kembalian 500 rupiah. dan berakhir selalu sama: mas-mas tukang parkir membiarkan saya tak membayar parkir. dia yang menombokinya. entah, kenapa parkiran di gandaria city itu tidak menyediakan pecahan 500 rupiah dalam jumlah yang cukup banyak. padahal, ada pecahan 500 rupiahan yang dia gunakan untuk […]
Comments Off »
Read the rest
pintu di balkon bergetar. esti, kakak saya, memeganginya. “biasanya tidak begini,” katanya. hujan deras diluar. deras sekali. saya nyaris tak bisa mendapati atap gedung maupun rumah yang cukup tinggi yang bisa diintip dari lantai 15. semuanya tertutup hujan, menyerupai kabut. saya mendengar dan melihat air yang terus menggerojok terbawa angin, mengarah ke pintu balkon. pigura […]
Comments Off »
Read the rest
saya melihatnya. lelaki sepuh berperawakan kecil, mengenakan baju putih dan celana putih yang tak lagi bersih, dengan topi yang melindungi kepalanya, berwarna cokelat muda. ia menyeka keringat yang menempel di dahi dan sebagian wajahnya. di bahunya, sebilah bambu panjang mengangkut agar-agar dan mainan othok-othok berwarna kuning-merah-hijau. untuk menarik perhatian, ia sesekali mengibaskan tangannya, membunyikan mainan […]
Comments Off »
Read the rest