pagi ini saya mendapati twit dari @ndorokakung soal filosofi pohon. bagus banget: tidak pernah marah meski buahnya dipetik orang. sanggupkah manusia meniru? twit ini di retweet oleh sekitar 22 tweeps. maknyes rasanya. lalu saya pun ikut ngetwit. meski si Empunya Hidup memberikan seisi alam semesta untuk dinikmati manusia, tapi analogi ini cukup membikin saya mengerenyitkan […]
Comments Off »
Read the rest
tempo hari mas hasbi, kolega saya di pabrik kata-kata ini mencuil roti bakar yang ada di kubikel saya. tapi tidak hari ini. mungkin sudah kenyang. mungkin belum lapar. mungkin barusan makan. dan kami berbincang melalui yahoo messanger. nyatanya, dia barusan mengasup jangan lodeh wayu. bukan wayu kemarin, tapi kemarin lusa. saya menggelak sendiri di balik […]
Comments Off »
Read the rest
cemburu itu pergi. kegelisahan juga menguap begitu saja. pun kupu-kupu, yang dulu selalu beterbangan di dalam perut saban saya berbincang dengannya. kemana terbangnya kupu-kupu itu? “ditelan kartu!” tukas bilkubil, kolega saya di pabrik kata-kata ini. kami menggelak. sial. ya, mister feels like home itu memang ditelan kartu di minggu sore di kawasan rawamangun. di dalam […]
Comments Off »
Read the rest
saya berbincang dengannya, di sebuah sore. di tengah perbincangan itu, sederet pertanyaan muncul secara acak: kamu masih menulis buku? kamu punya pacar? … oh my goodness! saya tak pernah membayangkan mendapatkan pertanyaan sebegitu personalnya. kalau saya masih menulis, so what? dan bagaimana pula kalau tidak? kalau saya punya pacar, so what? dan bagaimana kalau saya […]
Comments Off »
Read the rest