sebagai orang jogja, sudah barang tentu saya menikmati ngangkring alias nongkrong di angkringan. suasana yang mencuat dari angkringan adalah kehangatan, dengan obrolan yang suka-suka dan gaya duduk semau-maunya; serta makanan yang seadanya. salah satu yang belakangan saya sambangi adalah angkringan lik man di utara stasiun tugu; angkringan yang melegenda secara sosial. bukan cuma letaknya yang […]
Comments Off »
Read the rest
saya menikmati malam dengan lampu meredup di angkringan. dan saya sungguh menikmati bakaran hangat agak garing dari sate usus, sate telur puyuh, dan sate ati yang diangkat oleh si empunya angkringan. saya menyantapnya begitu saja. sesekali, dengan sego kucingnya. obrolan yang hangat membikin wedang jahe yang saya pesan menjadi lebih hangat. tapi kok beda ya, […]
5 comments »
Read the rest
“Monggo … Monggo …” sapa hangat seorang lelaki muda. Ia langsung beranjak dari bangku panjang dan menyambut kedatangan pengunjung angkringan. Sapa halus dengan aksen Jawa yang begitu kental sepertinya tak sepadan dengan dandanan sangar kaos hitam, rambut gondrong dan jenggot tipis. Kemudian satu orang lainnya yang juga gondrong buru-buru mengambilkan piring plastik kecil berdiameter 10 […]
3 comments »
Read the rest