seperti biasa, tak pernah berubah. ya, selalu begini: dua buket kembang buat ayah dan ibu. rumah mereka tampak kotor. tak seperti menjelang lebaran yang selalu bersih. kali ini, daun-daun bambu yang mengelinting mengering, menutupi tanah yang menghijau lumut, licin. saya jadi tak khawatir melangkah. beberapa rumah tetangga ayah dan ibu, juga sama kotornya. dari kejauhan, […]
Comments Off »
Read the rest
namanya juga nggak pernah pulang. debu di lantai menebal. dan kian menebal. saya harus mensyukuri, lantai di rumah kering, ring. tidak lengket oleh lembap. yah, hanya debu saja yang merata membubuhi lantai di rumah saya. tiga minggu. ya, tinga minggu butiran halus ini menebal. saya tak menyangka, ada begitu banyak yang harus dibereskan. mulai dari […]
Comments Off »
Read the rest
kunci saya berkurang dua. yaitu, kunci dua locker saya. awal minggu ini, saya sengaja menepikan tubuh di kantor. memberesi dua locker yang penuh dengan kotak-kotak kenangan. perjalanan ke eropa. perjumpaan dengan lelaki dengan pjamas kotak-kotak merah. beberapa bon kunjungan ke luar kota. segepok kartu pos. pakaian, termasuk kutang dan kancut. tagihan halo-halo selama setahun terakhir […]
Comments Off »
Read the rest
februari 2009. kini saya menghitung hari. november, desember, januari, februari. hitungan bulan ini menjadi semakin dekat. saya menanti februari 2009. masa yang sudah saya tunggu sejak dua tahun silam. juga esti kakak saya. dan tiga tahun pun bakal menggenap. saya tak pernah mengira bakal begitu cepatnya. perbincangan ini tak pernah habisnya. kepulangan ke jogja selalu […]
Comments Off »
Read the rest