saya harus berterima kasih pada bir, yang mengantarkan saya pada gelak yang riang dan canda yang tak ada habisnya setelah tenggat usai. sudut bangunan pabrik kata-kata ini, kubikel pojok milik kolega, bekas kubikel yang mungil, kolong kubikel, nyatanya mencatatkan beragam cerita soal hidup. ya, poster yang saya temukan itu membikin ujung bibir tertarik ke atas. […]
Comments Off »
Read the rest
saya beruntung berada di jerman; bukan haya mengeduk ilmu tetapi juga menyedot bier langsung dari breweries-nya. dengan drunken master dari cambodia, kami memiliki waktu-waktu yang menggembirakan di bonnsch bar di bonn untuk mencicipi bonnsch bier. mulai dari memburu informasi mengenai bonnsch, satu-satunya brewery yang tersisa dari 44 breweries yang ada, bersama dengan sonam dari bhutan. […]
Comments Off »
Read the rest
saya harus berterima kasih pada JC Jacobsen yang meracik bir seenak carlsberg sejak tahun 1847. perusahaan asal denmark ini sangat simpel menamai bir ramuannya, yaitu dari nama anaknya, carl jacobsen. konon, jacobsen termasuk sosok yang mengutaamakan kualitas lebih dari yang lain. tak heran, produknya bertahan hingga saat ini. carlsberg bisa sampai ke indonesia lantaran sejak […]
Comments Off »
Read the rest
saat fajar menyingsing, saya mendapati diri tergolek lemas di ‘ruang pasien’. saya dibaurkan bersama dengan kang indra, boss disain grafis dan foto di kantor saya. juga fin, seorang rekan kerja. kami terkapar di karpet tebal di alfa resor, puncak. tiduran di kursi, saya melihat pak tommy, boss bisnis, tengah menutupi kepalanya. “saya nggak kedinginan, yang […]
Comments Off »
Read the rest