kabel-kabel yang menjulur, gadget yang bejibun … rasanya sulit ditemukan pada satu dekade silam. setidaknya di rumah saya. ya, di rumah saya di bumijo, jogja. piranti yang berteknologi, paling banter adalah televisi, telepon dan radio. alat pemutar musik, ponsel, laptop, perkakas yang computer-related juga nyaris tidak terangkut ke rumah saya. tapi satu dekade mengubah segalanya. […]
Comments Off »
Read the rest
saya sudah terbiasa dengan ‘kehilangan’. saya yakin betul, itu adalah siklus penyeimbang setelah saya ‘mendapatkannya’. satu datang, dan satu pergi. selalu seperti itu. tidak ada yang menggudang untuk tetap tinggal selamanya. kecuali memori, apapun itu. dan itu adalah buncah hangat di ujung minggu yang jamak angkut di jogja. mulai dari gelak ceria membincangkan si anu […]
Comments Off »
Read the rest
Saya bersyukur memiliki saudara hanya satu, esti. Berkaca pada keluarga besar ibu, saya sering ngeri membayangkan memiliki keluarga besar. Banyak anak banyak rejeki; tapi pasti banyak masalah dan banyak iri-dengki juga. Tidak, tidak. Saya tak ingin mencuil keriangan hidup untuk hal-hal demikian. Dan salah satunya adalah kisah tentang ‘digendong dan didulang’. Tentang om saya. Tentang […]
Comments Off »
Read the rest
Seharian, saya sudah membayangkan akan merebahkan tubuh di kursi empuk taksaka malam yang berangkat dari jakarta jam 20.40. Saya merindu jogja; dan merindu membenamkan kepala diantara bantal-bantal empuk di kasur membal di jogja. Saya merindu seporsi mi godog yang kemepul yang membikin lidah mendadak mendidih. Mi pak geno, mi pak sangad, mi terban, mi pak […]
Comments Off »
Read the rest