begitu kami saling memanggil: ibo dan tongkang. saya selalu terbahak bila mendapati teleponnya. tanpa hallo, tanpa hai, tanpa femiiiiiiiii. yang ada adalah suara dari seberang yang berteriak dengan tanpa tanda koma: “ibo, ibo, ibo, ibo … ” saya menggelak. sial. lidah dan bibir saya kelu, seolah tak bisa spontan menyebut: “tongkaaaang … ” speechles, saya […]
Comments Off » Read the rest
saya berharap ibu masih hidup. ya, andai saja ibu masih hidup; urusan warisan tanah milik nenek tentu tidak akan berujung serumit ini. tahu kenapa? karena saya yang menjadi kuncinya. tante anu bilang begini, meminta agar saya menahan kopian ktp maupun tandatangan. tujuannya, agar si om anu tidak menuntut hal serupa padanya. sementara, si om anu […]
Comments Off » Read the rest
ah, sebel. nama ibo itu mencuat lagi setelah saya memasang IboBerry dalam handheld saya, sebagai nick untuk BBM-an dengan sejumlah kolega. saya harus mencari nama ayar untuk esti! *balas dendam*
Comments Off » Read the rest
“We appreciate your effort to come to meet us for interview. It showed clearly your interest to work as a teacher in our school. After carefully reviewed your application, we have decided to offer you a position …” yay! saya langsung meloncat kegirangan. owh, welcome home! rasanya tak sabar menanti bulan juni. dan kesepian, isak […]
Comments Off » Read the rest