lumpia semarang dan siomay super di depan theresia kok ngawe-awe (melambai-lambai), saat saya berencana menuju kopitiam oey di sabang, pagi ini. owh, dem. saya pun memarkirkan sepeda mungil saya di depan keduanya. siomay super seporsi saya pesan, minus pare. setelah saya mendapatkannya, saya pun tenggelam dalam kelezatan potongan siomay, sambil mengumpat kecil lantaran saya tak […]
Comments Off »
Read the rest
kepindahan ke hunian baru membikin saya harus mulai bersepeda kembali. iya, gowes ewes ewes … lama engga nyepeda, dan hanya diparkirkan di kolong meja saja. selebihnya, ya menjadi pajangan menarik saat cuatan kalimat dan buncahan paragraf menjadi hal yang menyebalkan. awalnya adalah soe yang belum kembali dari vietnam. juga, engga ada angkutan bermesin yang mengusung […]
Comments Off »
Read the rest
ada yang sedikit berbeda dengan kubikel saya belakangan ini. selain bentuknya yang mengkerut, juga isi kolong kubikel saya. tarattaraaatttaraaa … sepeda lipats! *lebay mode on* engga, engga. engga lebay kok. hanya saja, saya suka dengan tumpangan kedua kaki saya saat letih mendera. ya, bisa saya boncengkan sebentar pada bagasi belakang. meski tommy dan mas hasbi […]
Comments Off »
Read the rest
beberapa waktu lalu saya dikejutkan oleh kolega di pabrik kata-kata ini melalui ruang chat yahoo. ia mengguggat soal kancut merah milik saya. ow ow ow … awalnya saya menduga dan menuduh ia telah mengintip kancut saya yang saat itu juga berwarna merah. asyem. tapi engga taunya, engga. ternyata ia mempersoalkan kancut merah polkadot yang menempel […]
Comments Off »
Read the rest