begitu kami saling memanggil: ibo dan tongkang. saya selalu terbahak bila mendapati teleponnya. tanpa hallo, tanpa hai, tanpa femiiiiiiiii. yang ada adalah suara dari seberang yang berteriak dengan tanpa tanda koma: “ibo, ibo, ibo, ibo … ” saya menggelak. sial. lidah dan bibir saya kelu, seolah tak bisa spontan menyebut: “tongkaaaang … ” speechles, saya […]
Comments Off » Read the rest
ah, sebel. nama ibo itu mencuat lagi setelah saya memasang IboBerry dalam handheld saya, sebagai nick untuk BBM-an dengan sejumlah kolega. saya harus mencari nama ayar untuk esti! *balas dendam*
Comments Off » Read the rest
tiga sabtu ini saya lalui di muara karang. membelah jakarta, meminggir ke utara jakarta. tol prof. sedyatmo. pantai indah kapuk. muara karang. kawasan ini nyaris saya sentuh, kecuali saat menggelinding ke bandara. tapi saya harus mengakrabinya. saya harus mencarikan kamar yang nyaman untuk esti, kakak saya. harus begini, harus begitu, harus begini, harus begitu. ya, […]
Comments Off » Read the rest
sudah gede begini, tapi sesungguhnya saya masih cengeng. apalagi, jika menghadapi perjumpaan-yang-entah-kapan-ketemu-lagi dengan esti, kakak saya. dah, di bandara isinya cuma speechless, guyon garing dan nangis. :p dan perpisahaan adalah sesuatu yang engga enak. sumpah, engga enak. saya masih ingat betul saat saya menjemputnya di bandara beberapa waktu lalu. saya memeluknya hangat, dan ketawa tidak […]
Comments Off » Read the rest