saya mengusung beberapa gepok duit anyar; pecahan Rp 2.000. sebenarya saya tak tahu siapa yang akan saya bagi nanti; bila bertandang ke rumah likban di kembangarum. saya tak merencanakan untuk berada di kediaman likban pada hari raya; tetapi sebelum dan sesudahnya. entah, tidak bertemu banyak kerabat adalah pilihan terbaik saat ini. tapi saya tetap mengusung […]
Comments Off »
Read the rest
sepasang ibu dan bapak naik ke mikrolet yang saya tumpangi. tak lama, si bapak pun mengeluarkan notes kecil. mirip dengan notes seukuran buku saku pramuka saat saya bersekolah dulu. cekatan mengintip, isi notes itu adalah tulisan dengan huruf al-quran. mungkin doa. atau, sejenisnya. sejurus, si bapak pun komat-kamit, seperti melafalkan apa yang tertulis dalam buku […]
Comments Off »
Read the rest
saya sedih jika melihat tabungan saya. uhm. nilainya banyak; setidaknya lebih banyak dari yang saya perkirakan sebelumnya menegnai isi-tabungan-saya. yaps, saya bersyukur karenanya. karena memiliki semuanya, bahkan bisa membeli apapun yang saya mau. tapi saya tidak bisa membeli pelukan ayah di ujung minggu. juga masakan mi jowo ibu yang diolah dengan ceblang-ceblung. saya tidak bisa […]
Comments Off »
Read the rest
2009-09-05 ::
Femi Adi //
cerita bumijo
melorot
terakhir kali menggunakan frame kacamata plastik, saat saya masih duduk di bangku sekolah dasar. kini, saya memakainya lagi. warnanya hitam, levi’s. model dan bentuknya seperti ini.*terimakasih buat arun yang mengirimkan kacamata ini dari jogja untuk saya!* sesungguhnya saya tak pernah meminati kacamata plastik seperti ini. hanya saja, esti memesan kacamata serupa dari nike. unik, karena […]
Comments Off »
Read the rest