10.35 wib. telepon cinta itu datang kembali; dari laki-laki dengan pjamas kotak-kotak merah. awalannya tak biasa: gelak yang renyah, gembira yang membuncah. tak henti-hentinya, ia terbahak, dan terus menguarkan energi merah jambu untuk saya. “geli baca emailmu, kamu bilang mauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu-nya panjang bener …” katanya. oouch! dan kami terus membagi cuilan cerita hari-hari kami, setelah butiran […]
Comments Off »
Read the rest
“aku senang baca emailmu, katanya sedang jatuh cinta …” katanya. perbincangan sore ini terasa ganjil dan tidak mengenakkan. sial. andai saya saya bisa menyembunyikan semua yang ada dalam hidup saya rapi, jauh darinya. ternyata tidak. saya tetap membagi cerita kehidupan saya padanya. tentang apaaaaaa saja. mulai dari cuilan kertas yang hilang di meja kerja, isak […]
Comments Off »
Read the rest
2010-03-11 ::
Femi Adi //
cerita cinta + renanda
aw!
saya menuliskan selarik kata: kangen. sial. ya, saya sungguh kangen dengannya. dengan omongannya yang tak pernah berhenti. dengan ceritanya yang membuas. dengan pertanyaan dan tudingannya yang tidak pernah berhenti. saya kangen, sungguh saya kangen dengannya. dan saya sebentar mengabaikannya karena pekerjaan, kesenangan yang lain dan rasa pedih yang masih menyisa. rupanya ia juga menuliskan selarik […]
Comments Off »
Read the rest
akhirnya saya masih harus mengakui bahwa saya masih mbok-mboken. pagi ini mestinya berangkat pagi untuk piknik bersama dengan pabrik kata-kata ini dengan bus. hanya saja, saya bangun kesiangan. saya asik bercanda dengan ibu di sekolah tempat ia memburu sebakul nasi untuk kami. ya, saya memimpikan ibu. dalam mimpi itu, saya punya duit IDR 10 juta. […]
Comments Off »
Read the rest