Bentuknya masih sama. Sepotong hati ini tak pernah tergerus. Sedikitpun. Masih utuh, dan sama. Rindu yang melumut makin membuatnya tebal. Dan makin tebal dengan gelak yang kamu jumput di siang hari; mengiris waktu istirahat siang, menambal rindu. Jarum jam yang bergerak ke arah kanan dan penanggalan yang tak kenal kerjasama, pun tak mengikis bentuknya. Bentuknya […]
Comments Off »
Read the rest
saya geleng-geleng kepala membacanya. selarik pesan cinta datang melalui blackberry saya. pesan cinta dari lelaki dengan pjamas kotak-kotak merah. aarggh! berantakan sekali bahasa indonesia yang dipakainya. dalam perbincangan dengannya, ia bahkan melalaikan makna dalam sebuah kata. alih-alih bahasa tutur; torehan papan kunci untuk surat elektronik yang dikirimkan pada saya pun awut-awutan. duh. cepat pulang, nanti […]
Comments Off »
Read the rest
Saya masih berkemas saat blackberry saya mendenting pelan. Ya, itu bunyi surat elektronik yang diantarkan oleh pak pos blackberry. Ow, surat cinta dari si dia. Hanya sepenggal saja tulisannya: “Kangen” Ah, dia memang begitu. Miskin kata. Miskin kalimat. Miskin ekspresi. Ungkapannya adem di layar mini ini. Sialan. Tapi, ya itulah dia. Lelaki dengan pjamas kotak-kotak […]
Comments Off »
Read the rest
saya memburu luther van dross di gudang musik you tube. dancing with my father. entah, menyapukan jemari di potret ayah membikin hati saya meranggas. saya rindu. berharap bisa mencuil petuah bijaknya lagi. berharap bisa merangkulnya hangat lagi. berharap bisa menyuguhkan teh hangat untuknya lagi. dan sosok ayah menyembul dari youtube; dari luther van dross dan […]
Comments Off »
Read the rest