2007-01-09 ::
femi adi soempeno //
cerita bumijo
Ayam gorengnya menyusul
Semalam ayah mengunjungi saya. Acara balas-berkunjung ini belakangan sering terjadi, antara saya, ayah dan ibu. Bulan lalu, ayah juga mengunjungi si bungsu. Ayah datang usai membersi sepetak kebun di halaman belakang kamar mandi. Kemudian, tak lama, ayah dan ibu mengunjungi si bungsu lagi. keduanya keheranan melihat saya lari terbirit-birit mengejar kereta yang hendak mengangkut saya […]
Comments Off »
Read the rest
2007-01-04 ::
femi adi soempeno //
cerita bumijo
Jalan yang selalu sama
seperti mesin yang otomatis: jalan yang saya lalui selalu sama. jalanan berkonblok itu berkelok, naik turun. lebarnya gang besar itu hanya bisa dimuati dengan satu mobil dan satu rdoa dua. hingga saya menemukan rumah yang letaknya agak tinggi dengan gang kecil di sebelahnya, nah, disanalah kendaraan harus diparkirkan. pulang ke jogja adalah mengasup energi yang […]
1 comment »
Read the rest
2006-12-21 ::
femi adi soempeno //
cerita cinta + renanda
Basah dan bau tanah
saya menghirup dalam-dalam. dalam. dan lebih dalam lagi. hmmmh … saya suka bau tanah ini. saya sangat suka aroma tanah yang muncul usai rintikan pertama. baunya tidak seperti brownies yang tertinggal di hidung sebagai rasa legit. baunya juga tidak seperti mendoan yang gurih dan asin. baunya … saya menghirup dalam-dalam. uuwh … biasanya, bau ini […]
1 comment »
Read the rest
energinya berlimpah. sangat berlimpah. bahkan saya tak tahu dimana ia menggudangkan stok setiap hal-hal kecil yang ia miliki. saya ingat betul betapa ada capung yang berdiam di hati saat ia memeluk saya dengan hangat, meminjamkan sebentar bahunya untuk bersandar dan mengecup kening saya saat waktu kunjung telah usai. bersamanya, belakangan saya rajin membagi gelak dan celoteh riang. ia menularkan […]
Comments Off »
Read the rest