Content

when writing the story of your life, don't let anyone else hold the pen

Tagged: rindu

2006-10-19 :: femi adi soempeno // cerita bumijo
(Mbah) Lik Bandiyah

saya kangen dengan ayah dan ibu. makanya, sore tadi saya berkunjung ke ‘rumah’ mereka di turi. ya, sembari membawa saru keranjang bunga mawar merah dan putih, segar. saya lihat, beberapa orang sudah mulai membersihkan makam. “hari ini membersihkan, besok juga, dan lusa juga!” tukas seorang bapak-bapak tua sambil terus menggerakkan seikat lidi nan kuat. ya, saya kangen […]

Tagged: » » » » » » » »

Comments Off  » Read the rest

2006-09-07 :: femi adi soempeno // cerita bumijo
sudah 100 hari ayah pergi

pak, rumah kosong dan sangat sepi tanpa bapak. tanaman tetap hidup dan bunga tetap mengembang, tapi sepertinya tak sesegar dulu. jam dinding malas-malasan berdentang. saya tahu, Tuhan sudah memberi rumah yang lebih indah buat bapak, tanaman yang lebih segar dengan warna kelopak yang lebih indah, dan jam yang lebih rajin berdentang. Tuhan sudah memberi kehidupan […]

Tagged: » » » » » »

Comments Off  » Read the rest

2006-09-04 :: femi adi soempeno // cerita bumijo
ayah, babe, bapak, daddy

saya memanggil ayah saya dengan beragam panggilan. kadang ayah. kadang bapak. kadang babe, atau lebih sering saya singkat dengan sebutan be saja. kadang daddy, atau dad. bagi ayah saya, beragam panggilan itu tak membuatnya risih. yang penting, saya tak sekadar mencolek atau njawil untuk membicarakan sesuatu. dan, saya masih menghargainya sebagai orang tua yang saya […]

Tagged: » » » » » »

Comments Off  » Read the rest

2006-07-12 :: femi adi soempeno // cerita bumijo + ragam cuatan
hitam putih

+ aku nggak bisa mengitung, tapi aku memperhatikan – menghitung apa, memperhatikan apa? + itu fem … baju yang kamu pakai! – ada masalah? + kamu selalu begitu. enggak. maksutnya, baju yang kamu pakai! nggak ada warna lain apa selain hitam dan putih? – nggak ada. semuanya sudah kugudangkan. percakapan itu kemudian saya alihkan pada […]

Tagged: » » » » » »

Comments Off  » Read the rest