pertanyaan itu selalu muncul, dan muncul lagi. membuat saya ingin selalu tergelak, dan malu mengingatnya. bukannya apa-apa, tapi ya kok sudah sekian lamanya, saya masih begini-begini saja. “kita kenal sudah lama ya … tahun berapa itu?” tanyanya, sambil tergelak, lalu pura-pura mengingat. tak lama, dia akan menjawab sendiri pertanyaan yang dilontarkannya, “2004 …” teman baik. […]
Comments Off »
Read the rest
di meja di sudut cazbar kuningan, kami akhirnya membahak. ya, kami mentertawakan diri kami sendiri. paimun dan saya. sejak kuliah kami berteman, lalu saya ke jakarta untuk bekerja dan weekend di jogja untuk bertemu dengan teman-teman d jogja, hingga akhirnya dia juga memilih Jakarta untuk tempat melewatkan usia, nyatanya tak ada yang berubah dari kami: […]
Comments Off »
Read the rest
“umur kamu berapa sih?” “21 tahun … umur segitu kan lagi galau-galaunya …” “galau …” kami membahak, tergelak mendengar ‘umur 21′, dan juga ‘galau’. mendadak, saya ikutan galau juga, bukan karena umur saya 21 tahun, tetapi karena umur saya sudah melampaui satu dekade dari usia itu. “waktu umur 21, aku galau juga gak ya? ngapain […]
Comments Off »
Read the rest
There is no excerpt because this is a protected post.
Comments Off »
Read the rest