kecintaan pada sushi semata-mata bukan karena tokiko onose, tetapi karena saya menyukai kesegaran dagingnya sekaligus kandungan lemak pada ikan yang bagus buat tubuh. selebihnya, karena kami menikmati santap siang yang cukup melegakan bersamanya; menyantap sushi di restoran tertinggi di kota jakarta, cilantro. meski acara-santap-siang itu tak akan kembali, tapi saya masih tetap menyimpannya sebagai memori […]
Comments Off »
Read the rest
mendadak, ungkapan ‘nyaman’ itu muncul begitu saja dalam perbincangan kami. “aku nggak bisa mendefinisikannya, fem. hanya saja, perasaan nyaman itu ada. tidak posesif, tidak cemburu, tidak marah, tidak gelisah … ya, nyaman, fem,” katanya, dalam sebuah acara makan siang yang singkat. saya terus mengupingnya, tentang sosok nyaman yang belakangan kerap menyambangi ruang hatinya. pun, ia […]
1 comment »
Read the rest
saya terlatih untuk melakukan semua pekerjaan dengan kemampuan, tangan dan tenaga saya sendiri. mengusung buku, memindahkan lemari, menebang pohon, hingga membikin spaghetti dan meracik cokelat hangat adalah beberapa keahlian yang sudah menjadi keseharian saya sejak kecil. ayah dan ibu membekali saya agar tak bermanja dengan siapapun; agar tak menggantungkan diri pada siapapun. dan saya tetap […]
Comments Off »
Read the rest
“Boy I hear you in my dreams. I feel your whisper across the sea. I keep you with me in my heart. You make it easier when life gets hard …” telepon cinta datang kembali, menyapa dengan hangatnya. lama tak mendengar suaranya. dan kami pun bertukar kabar. tentang kerinduannya pulang ke tanah padang, tentang huruf-huruf-huruf […]
Comments Off »
Read the rest