ya, saya sudah menyiapkan semuanya. saya membungkus hati ini pelan. dengan selembar kain putih sebesar sapu tangan. saya tak mengikatnya. saya hanya membungkusnya saja. goncangan tak akan menjatuhkannya. saya tahu persis, hati ini tertelingkupi dengan cukup rapat. dan, saya meletakkannya dalam keranjang rotan berbentuk persegi. tertutup. rapat. saya tidak tahu apa yang akan terjadi di […]
2 comments »
Read the rest
sejak kemarin jakarta basah. hati saya juga basah. bukan, bukan. saya tak sedang sedih. sebaliknya, saya sedang bergembira. tak bisa manyun, kecuali sedang serius merampungkan tulisan sebelum deadline tiba. tak bisa mrengut, kecuali saat tali putih pucat sleeping bag terlilit di roda kursi di kubikel ini. tak bisa mengerenyitkan dahi, kecuali saat mengetahui narasumber sudah kabur […]
3 comments »
Read the rest
matahari sudah tepat diatas kepala saat gerobak gagah yang saya tunggangi turun dari lembang. sudah jam 11.30 siang. jalanan mulus membikin gerobak ini menggelinding sangat cepat. kelokan tajam dilibas. sempurna. artinya, janjian dengan pak asep, si empunya serabi enhaii di bilangan setiabudi, bakal terpenuhi on time. catatan, pulpen, tape recorder. sementara, sejumlah pertanyaan sudah paten […]
5 comments »
Read the rest
pagi ini saya dapat email dari abang, ada jalur langsung ke KL dari Jogja. kemudian pertanyaan saya: berangkatnya sama siapa? hahahahahahahaha … pertanyaan ini mencuat begitu saja di benak saya. humh. saya rasa pertanyaan saya itu enggak keliru kok. tahun lalu saya berangkat dengan ayah, menjelajahi malaka dan bablas ke singapura. dalam kesakitannya, ayah di-assist […]
1 comment »
Read the rest